Oleh : Chairul Bariah, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Kebangsaan Indonesia, dan Anggota Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Bireuen
Pidie Jaya|suara-aceh.com- waktu bersama keluarga merupakan hal yang selalu dinantikan oleh setiap orang yang memiliki kesibukan yang tak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari. Rumah tangga atau keluarga kecil adalah tempat yang paling nyaman untuk berdiskusi, mencurahkan keluh kesah, dan menyalurkan kasih sayang.
Setiap langkah hidup yang kita jalani senantiasa diiringi oleh doa yang tak pernah putus dari ibu, ayah, suami, istri, dan anak. Mereka selalu merindukan kita ketika sedang jauh, begitu pula sebaliknya. Membiasakan diri untuk bersyukur atas keberkahan rezeki, sekecil apa pun, merupakan wujud kecintaan kita kepada Sang Pencipta.
Mengisi waktu libur dengan mengajak keluarga berkeliling menikmati pemandangan malam di kota Bireuen sungguh mengasyikkan. Bercerita seru, saling bercanda, dapat menghilangkan rasa lelah dari rutinitas sehari-hari.
Memilih tempat duduk santai sesuai keinginan memang tidak mudah. Namun, memilih tempat yang terlalu sepi juga tidak menyenangkan karena bisa jadi makanan atau pelayanan di sana tidak sesuai selera.
Kafe atau warung kopi tumbuh bak jamur di kota Bireuen. Hampir setiap saat ada kafe baru yang dibuka. Dilihat dari satu sisi, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Bireuen memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi, sebagai warisan dari para leluhur. Bireuen dikenal sebagai kota juang, kota pendidikan, dan kota perdagangan.
Kami memilih tempat makan bersama di Extrim Coffee, yang terletak di Jalan Bireuen–Takengon, Gampong Bireuen Meunasah Capa, Kota Juang. Karena letaknya di pinggir jalan raya, tempat parkir cukup sulit didapat. Namun, karena bersebelahan dengan Kantor PUPR Bireuen, kami memutuskan untuk parkir di halamannya.
Setibanya di lokasi, kami memilih duduk di meja yang tidak jauh dari dapur tempat penyajian makanan. Pelayanan yang cepat dan tidak berbelit membuat kami beberapa kali kembali ke tempat ini. Makanan yang kami pesan juga cepat disajikan.
Banyaknya pelayan di tempat ini mendukung kenyamanan pengunjung, yang tampaknya terus bertambah setiap harinya. Hal ini terlihat dari semua tempat duduk yang hampir selalu penuh. Pelanggannya bukan hanya kaum muda, tetapi juga orang dewasa dan keluarga.
Harga kuliner di sana cukup terjangkau. Seperti yang tertera di faktur pesanan kami: nasi goreng kampung telur Rp18.000, mi Bangladesh goreng Rp15.000, susu vanilla float Rp20.000, jahe panas — minuman kesukaan saya — dan beberapa menu lainnya, semuanya disajikan sesuai pesanan.
Suasana malam itu cukup ramai. Namun, kami sedikit terganggu oleh suara dari sebuah meja di bagian belakang yang terlalu keras dan tertawa terbahak-bahak. Sebaiknya kita membiasakan diri untuk menjaga volume suara dan berbicara dengan sopan demi menghormati tamu lainnya.
Malam minggu itu, dari hasil pengamatan kami, masih banyak pengunjung yang tetap duduk santai sambil menikmati makanan meski jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.30. Kami sendiri memutuskan untuk pulang dan meninggalkan Extrim Coffee.
Suasana jalan dari Bireuen menuju Matangglumpang Dua masih agak ramai. Banyak kendaraan umum maupun pribadi yang melintas — ada yang melaju kencang, ada juga yang sedang.
Kebersamaan dengan keluarga sangat penting untuk menjaga dan memelihara ikatan cinta kasih antara ayah dan bunda, suami dan istri, serta anak-anak tercinta. Semuanya membutuhkan kepedulian dan keikhlasan. Semoga kita semua menjadi keluarga yang sakinah. (MG)
đź“© chairulb06@gmail.com

